[CHAPTER-2] | RAIN DROP | SooShin | Fanfiction

Chapter 2 : First kiss

RAIN DROP

‘Aku melihatmu seperti hujan, tidak bisa di tebak , terkadang kedatangan nya membuat kesal tapi akan berakhir menyenangkan setelah muncul sebuah pelangi’

Main Cast :
Kim Soo Hyun as Song Sam Dong
Im Yoona as Kim Yoon Hee
Park Shin hye as Cha eun sang
Ok taecyeon as Lee goon wo

other cast :
Suzy – Jang Ma Ri

Genre : drama , comfort sad? maybe!
ini real imajinasi saya! maap jika masih bayak kesalahan saya masih banyak belajar menulis sebuah ff .
selamat membaca all 🙂

….

Benarkah mimpi hanya bunga tidur? sebagian orang ada yang percaya ada yang tidak. Dari sebagian orang itu Chaeunsang masuk dalam daftar orang tidak percaya! menurut chaeunsang mimpi adalah sebuah petunjuk untuk kehidupannya di kemudian hari. Seperti mimpinya tadi malam, Gadis itu bermimpi pergi ke suatu tempat yang indah. Tempat luas yang menyajikan ribuan macam bunga.

Chaeunsang awalnya mengira dia tengah berada di surga, karena takjub melihat keindahan tempat itu. Namun gadis itu berpikir kembali bukankah dia masih hidup? lantas kalau ini benar surga, bagaimana dia bisa sampai kesini? bukankah mustahil! Memang baginya tidak terlalu penting alasan kenapa dia bisa sampai ke tempat ini. itu hanya akan membuang-buang waktu dan yang pasti dia akan kehilangan moment indah ini tanpa sempat menikmatinya bukan? Maka dari itu chaeungsang memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.

Chaeunsang pun berjalan di atas rumput tanpa sebuah alas kaki. tangan lentiknya menggapai setiap bunga yang dia lewati. Dengan kedua tangan yang sengaja dia rentangkan badan chaeunsang berputar di tengah lautan bunga itu, wajahnya begitu bahagia. Seakan beban hidupnya hilang detik itu juga. Dia kemudian berlari ke ujung taman untuk memetik salah satu bunga yang ada disana, Namun semua niatan itu terhenti saat bidik matanya melihat seoarang pemuda tengah berdiri memunggunginya.

Dahi chaeungsang berkerut, tapi semuanya tergantikan dengan sebuah senyuman bahagia kala pemuda misterius itu berbalik dengan setangkai bunga daisy di tanganya.

“Songsamdong?”

Itulah yang terakhir chaeunsang ingat dari mimpinya tadi malam. Jika menurut kitab mimpi? yang dia baca, mimpi tentang bunga itu baik, dan arti bunga daisy itu keberuntungan. Jadi di hari baik ini chaeunsang akan mendapat sebuah keberuntungan.
Tapi nampaknya gadis itu kali ini harus percaya pada pernyataan bahwa ‘mimpi hanyalah sebuah bunga tidur’ saja. Karena jangankan keberuntungan yang ada chaeunsang bernasib sial hari ini.

Tadi setelah makan siang, Dia bergegas mengganti pakainya dengan pakaian olah raga karena pelajaran pertama sehabis istirahat adalah olah raga. Chaeunsang memang sengaja melakukannya lebih awal dari teman2 nya yang lain hanya karena ingin menemui songsamdong di lapangan basket, untuk memberikan minuman penyemangat darinya. Tapi niat baik itu sirna seketika.

Letak lapangan basket dari ruang ganti baju wanita memang cukup jauh. chaeunsang harus melewati koridor panjang belok kesebelah kiri setelah itu melewati lapangan baseball. Sejauh ini memang tidak terjadi apa-apa pada chaeunsang, bahkan dia sedikit memperlambat langkahnya untuk melihat tim baseball sekolahnya latihan dengan semangat. Maklum sebentar lagi kompetisi olah raga antar sekolah akan di mulai. Namun detik-detik kesialan itu muncul. Chaeunsang sendiri tidak tau hal buruk akan menimpanya hari ini. Gadis itu malah asyik dengan lamunannya, membayangkan wajah samdong yang penuh karisma bercucuran keringat. Namun perlahan bayangan samdong hilang tergantikan dengan sebuah bola melayang di atas kepalanya,
“AWAAS BOLAA!!!” dan Jduaaak! bola malang itu mengenai kepala chaeunsang. Gadis itupun jatuh tak sadarkan diri.

Kedua mata indah itu perlahan terbuka. Sebuah ruangan yang nampak rapi, adalah hal pertama yang di lihatnya. Dengan bau yang seakan sudah menjadi ciri khas gadis itu sudah tau dirinya ada dimana sekarang. Dia mengumpulkan kesadaran semaksimal mungkin, menyimpan rasa penasaran tentang kenapa dia berada disini? apa yang terjadi padanya?
” Enam jam, sepuluh menit, dua puluh detik! Kau pingsan apa tertidur?” Ucap seseorang tiba-tiba. membuat gadis yang masih dalam posisi tidur itu otomatis melihat kearahnya. Mata gadis itu sedikit terbelalak, melihat sesosok lelaki yang sangat di kenalnya tengah terduduk santai tidak jauh dari tempat dia berada. Lelaki itu tengah serius dengan sebuah buku di tangannya, satu kakinya menumpang pada kakinya yang lain. Dia terlihat acuh tak peduli pada gadis yang kini tengah melihat kearahnya.

Chaeunsang, gadis yang tengah terbaring itu. Memutuskan untuk tidak lagi melihat kearah si lelaki kala di rasakanya rasa sakit di kepalanya. Dia sedikit meringis menyentuh sisi bagian kepala yang tertutup oleh perban. Diam-diam si lelaki yang tengah asyik dengan bukunya itu, sedikit mencuri2 perhatian tanpa chaeunsang ketahui.
“Kenapa aku ada disini? apa yang terjadi?” Tanya chaeunsang kembali melihat lelaki itu, Membuat sang lelaki salah tingkah dan kembali berpura-pura serius dengan bukunya.

Songsamdong menutup bukunya, menyimpan sang buku kedalam tas di sampingnya. dia kemudian berjalan kearah meja nakas untuk mengambil seuatu. Dan setelah itu berjalan mendekati chaeunsang yang masih terlihat nyaman dengan posisinya.
“Kau tidak akan amnesia hanya karena terkena bola baseball ini minumlah? “

Gadis itu terlihat menekuk wajahnya mendengar samdong berbicara demikian. Dengan hati kesal dia bangkit dari tidurnya mengambil minuman yang di berikan samdong, meskipun ada sedikit rasa bahagia di hatinya. “Kalau aku terkena amnesia, pertanyaan pertama yang aku layangkan, pasti menayakan kau siapa?” lanjutnya setelah meneguk minuman itu.
Samdong sedikit tersenyum, Wajahnya mendekat kearah wajah chaeunsang sangat dekat sehingga mereka bisa merasakan napas satu sama lain.

Jantung chaeungsang berdekup sangat kencang, rasanya seperti dia sudah berlari sangat cepat dalam kurun waktu satu jam.
“Lantas? kenapa tadi kau bertanya apa yang terjadi? bukannya kau sudah tau, kau jatuh pingsan karena terkena bola basebal? oh, aku tahu kau hanya ingin mencari perhatiankukan?”

chaeunsang kembali mendelik, dia mendorong badan samdong agar lebih menjauh darinya.
“Kau mengesalkan songsamdong!”

Sebuah mobil sport merah berhenti. di sebuah jalur jalan cukup sepi, dimana di sepanjang jalan tersebut berjajar pohon maple. Seseorang di dalam mobil itu memandang jauh lewat kaca samping mobilnya. Sebuah danau terlihat disana. Membuat gadis itu sedikit mengulas senyum, dia mengalihkan pandangannya pada kursi di sebelahnya, ada bando bunga tersimpan disana. Tangan lentik si gadis meraih benda itu dan tanpa sadar dia memakainya.

Cantik, gadis itu melihat bayangan dirinya pada kaca spion di dalam mobil. Dia kembali tersenyum, kali ini senyuman nya begitu merekah bagaikan bunga matahari yang baru mekar. Dan tepat pukul sebelas tiga puluh siang. gadis dengan bando bunga di kepalanya itu kembali memikirkan seorang pemuda yang menjadi cinta pertamanya itu.

#Flashback

Dia memandang lurus luasnya danau yang membentang di depannya. Dentingan sebuah piano seakan mengalun di telinganya saat ini. Gadis itu sadar, dia sekarang bukan sedang mencari insfirasi untuk membuat lagu, bukan pula sedang merasakan keindahan danau tersebut. Dia saat ini sedang melamun, memikirkan satu pilihan yang nanti akan di ambilnya.

Menurutnya prinsip hidupnya itu, menjadi orang yang istimewa dari yang teristimewa. Dia bercita-cita menjadi seseorang yang digilai banyak orang, di istimewakan dan di puja atas kehadirannya. Jika seseorang berpikir gadis ini terlalu ambisius, dia hanya akan berkata ‘i dont care’ baginya memang harus memiliki ambisi tinggi buat mewujudkan apa yang dia inginkan bukan ?

Tapi kali ini pikirannya bercabang, saat dia sudah bulat dengan cita-citanya, Hatinya ragu untuk meninggalkan seseorang yang sudah lama di kenalnya. perlahan mata gadis itu mulai berkaca-kaca dan tanpa sadar lelehan bening itupun terjun bebas di kedua pipinya.

“Rupanya kau disini hah? aku sudah berkeliling mencarimu!!” Ucapnya dengan nada penuh penekanan. Dengan cepat gadis itu menghapus air matanya. Dia menoleh melihat kearah sumber suara yang mengagetkannya. Nampak seorang lelaki dengan badan membungkuk dan kedua tangan bertumpu pada lututnya tengah mengatur napasnya. dapat di tebak lelaki itu baru saja berlari cepat.

Gadis itu membalikan badanya, kemudian dia bejalan mendekati sang lelaki dan memberikan sesuatu yang sedari tadi di pegangnya. masih dengan badan membungkuk si lelaki melihat benda yang di sodorkan si gadis, dia nampak bingung sebelum akhirnya gadis itu memberi penjelasan.
“Aku terlihat jelek di foto itu, kau boleh menyimpannya samdong-ah”

Songsamdong bocah itu menegakan tubuhnya. dia mengambil foto yang di berikan si gadis sebentar, kemudian memberikan komentar “Aku juga terlihat jelek, apa kita buang saja?” dengan enteng bocah itu berbicara, hendak membuang foto di tangannya. Namun segera gadis itu mencegahnya.

“JANGAAAAN! sayang sekali jika harus di buang bodoh!”

“Kau terlihat jelek, aku juga terlihat jelek. kau tidak mau menyimpannya aku juga tidak mau menyimpannya. bukankah pilihannya memang harus di buang ? disini kau yang bodoh panda” Ucap bocah bertopi terbalik itu memberi kesimpulan membuat gadis di depannya cemberut, Dan mengambil foto itu dengan cepat.

“Baiklah biar aku yang menyimpannya, kau puas?” Ucapnya dengan nada marah yang memang sengaja di buat buat.

Bukannya ikut marah, samdong malah tersenyum melihat tingkah gadis di depanya itu. Lucu menurutnya. bahkan saat gadis itu melangkah pergi samdong masih terlihat mengukir senyuman. Dia lihat benda lain yang ada di tangannya kemudian berlari menyusul sang gadis. Samdong berhenti tepat di depan si gadis masih dengan senyuman yang sama, membuat langkah gadis itu juga ikut berhenti. Si gadis terlihat tak peduli, dia berpikir songsamdong akan menghiburnya saat ini. Namun tebakannya salah, Saat di lihat samdong memakaikan sebuah bando yang dikelilingi bunga bunga kecil di kepalanya. Membuat si gadis kaget bahkan tindakan samdong selanjutnya jauh membuat gadis berkepang dua itu lebih kaget lagi. bocah itu mengecup kilat bibir si gadis kemudian berlari meninggalkan gadis itu yang mematung tak percaya.

“KITA LOMBA LARI SAMPAI KE JEMBATAN ITU, SIAPA YANG SAMPAI DULUAN DIALAH PEMENANGNYA” Teriaknya di sertai badan yang perlahan menjauh. Sementara gadis itu masih terbengong berusaha menenangkan debaran jantungnya.

“KAU CURAAANG!”

#FlashbackOff

Hujan pertama di bulan juni, Sebenarnya tidak ada yang berubah nampak sama saja, lebat. Kali ini sedikit berbeda yang dirasakan chaeunsang, jika sebelumnya gadis itu akan terlihat kesal kepada hujan yang kedatangan nya mendadak. Namun kali ini lain, hati chaeunsang bahagia menyambutnya. Sebahagia merayakan hari kelahirannya. Sebenarnya inti yang membuat chaeunsang bahagia bukan karena hujan. tapi perlakuan manis songsamdong hari ini yang membuatnya bisa terus tersenyum sepanjang jalan kerumahnya. Sedikitpun gadis itu tidak peduli jika ada orang yang beranggapan ‘dia sudah gila’. Hari sudah gelap tidak akan mungkin ada yang mengetahui ekspresi wajah chaeunsang saat ini.

Awalnya chaeunsang dibuat kesal oleh lelaki dingin itu. Dia yang seakan tidak peduli pada keadaan chaeunsang diam-diam memperdulikan kondisinya. Dimulai pengakuannya bahwa tubuh chaeunsang lebih berat dari yang dia perkirakaan. Dan, chaeunsang berpikir berarti yang menggendongnya membawa dia ke ruang kesehatan adalah songsamdong. Yang kedua, Songsamdong rela menunggu bus berjam-jam sampai kemalaman seperti ini, demi chaeunsang. Padahal salah caheunsang sendiri dia yang membuat dirinya ketinggalan bus berikutnya. Jika samdong pacar yang kurang peduli dia mungkin sudah meninggalkan chaeunsang seorang diri, rumah samdong di daerah gangnam dan dia bisa menaiki bus apasaja. Dan yang terakhir samdong rela memberikan payungnya untuk chaeunsang.
Bukankah romantis ?
atau chaeunsang yang terlalu berlebihan menanggapinya? sampai dia merasa pipinya panas karena terus tersipu, memikirkan perlakuan songsamdong.

Rumah chaeunsang cukup jauh, dari jalur jalan utama. Maklum dia hanya tinggal di perumahan sederhana dengan mayoritas penduduk serba kekurangan. Di sepanjang jalanpun hanya di terangi penerangan seadanya. Gadis itupun sering mengeluh takut jika harus pulang seorang diri, Apalagi kalau malam seperti ini. Sebenarnya chaeunsang bukan takut hantu, tapi sering ada sekelompok orang yang terlihat nongkrong di daerah taman dan akan mengganggunya jika dia pulang terlalu malam.

Tapi kali ini chaeunsang mungkin bernapas lega, Hujan-hujan seperti ini orang-orang brengsek itu tidak terlihat. dan gadis ini bisa pulang dengan aman ke rumahnya.

” Apa gadis ini yang kau maksud? “

Deg! detak jantung chaeunsang seakan berhenti. baru saja dia merasa lega dan bayangan tidur nyenyak malam ini di pikirannyapun seakan hilang saat dua orang berjas hujan menghadangnya. Memang orang-orang brengsek itu tidak ada di tempat tongkrongannya. tapi mendadak dua orang yang chaeunsang pikir salah satu dari mereka, ternyata menggangu di tempat yang berbeda.

“hmm” Satu dari dua orang itu menjawab dengan gumaman. terdengar dari suaranya, sepertinya dia seorang wanita. Yah salah satu dari mereka adalah wanita.

” Kau mau aku berbuat apa padanya? ” ucap si lelaki menujuk chaeunsang oleh ujung dagunya. Chaeunsang mundur beberapa langkah, dengan hati tidak karuan dia berusaha meloloskan diri dari dua orang yang mencoba mencelakainya.

” Terserahmu oppa ” si gadis kembali bersuara. membuat chaeunsang kali ini membulatkan matanya lebar-lebar dia sangat mengenali suara gadis itu. Wajah mereka memang terlihat samar tapi perkiraan chaeunsang pada gadis itu tidak salah lagi.

“Jang Ma ri?” ucapnya pelan sedikit tidak percaya. gadis itu teman sekelas chaeunsang. “A-APA YANG AKAN KAU LAKUKAN?” Teriak chaeunsang saat si lelaki mendekatinya, chaeunsang kembali mundur sampai pemuda itu merebut payung yang di pakai chaeunsang dan membuangnya asal.

“Kita bermain-main sedikit cantik”

Gadis itu kembali mundur saat si lelaki berusaha lebih dekat kepadanya. Disana si gadis lain terlihat terseyum bahagia, melihat chaeunsang bagaikan seorang kancil yang tengah di mangsa harimau. Di lihatnya si lelaki mulai menyudutkan chaeunsang pada tembok jalan, dan mulai menggerayangi tubuh chaeunsang yang terlihat sudah basah kuyup. Hati si gadis berjas hujan bersorak dia ingin berteriak menang namun niatnya itu terurung kala di lihatnya seseorang menarik jas si lelaki dan langsung menghantam wajahnya tanpa henti. Gadis itupun memilih melarikan diri sebelum semuanya ketahuan.

Songsamdong datang bagaikan seorang pahlawan. Dia dengan emosi memukul wajah si brengsek tanpa henti, tidak ada perlawan dari sang pelaku saat wajahnya terus mendapat hantaman gratis, dia terlihat pasrah tubuhnya terkulai diatas jalan rasa perih jelas ketara, di tambah hujan yang belum juga berhenti. “KALAU KAU MASIH TETAP DISINI, AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!” teriak samdong pada pemuda yang tengah kesakitan itu. pemuda itu perlahan bangkit dan berlari dengan rasa sakit di tubuhnya.

Di alihkanya padangan pada gadis yang tengah terduduk lemas di tepian tebok jalan. Dia menangis tersedu membayangkan apa yang barusaja terjadi. Samdong mendekatinya mengulurkan tangan pada gadis itu, Namun si gadis terlihat mengacuhkan dan lebih memilih menangis.
“Aku tidak akan menolongmu untuk kedua kalinya kalau kau masih ingin tetap disini” Ucap samdong berbalik dan melenggang pergi meninggalkan chaeunsang. Chaeunsang nampak kaget sikap lelaki itu benar-benar tidak bisa di tebak, kadang baik kadang juga tidak peduli. Bahkan disaat seperti inipun dia enggan bersikap manis padanya. dan lebih memilih pergi begitu saja.

Gadis itupun bangkit dari duduknya.
“KALAU KAU TIDAK BERNIAT MENOLONGKU TIDAK USAH DATANG!!!” Teriak chaeunsang sambil terisak membuat pemuda itu menghentikan langkahnya. “DARI AWAL AKU TAHU KAU HANYA BERPURA-PURA PEDULI PADAKU! KAU HANYA KASIHAN PADAKU SONGSAMDONG?? TERIMAKASIH AKU TIDAK MENGINGINKANNYA!!!” Ucap chaeunsang kembali sambil berlalu pergi. Wajahnya tertunduk, menahan setiap air mata yang tumpah tak terelakan. Rasa bahagia di hatinya hilang tergantikan oleh rasa sakit, yang begitu sakit.

Sampai sebuah tangan menariknya membuat tubuh chaeunsang berbalik. Dan bibir dingin itupun meyentuh lembut bibirnya.

#Tbc~

Leave a comment